Tonie Hida. Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Blog Archive

Cari Blog Ini

Pages

Pengikut

About

Cerpen Unik : My Beautiful Woman


"Kamu adalah wanita tercantik yang pernah kukenal Mil, terlalu cantik malahan, padahal kamu masih anak SMA tapi kamu berbeda dengan anak lain seusiamu..You are most beautiful women, dan kamu pantas mendapatkan predikat itu."



( Based On True Story )

Namanya Mila, Mila adalah seorang siswi SMA tingkat akhir ( kelas 3 ) di SMA Diponegoro Sampang,.
setiap hari ketika jam pelajaran hampir usai, Mila selalu terlihat gelisah memandangi jam dinding berbentuk kotak yang telah terpasang apik diatas papan tulis kelas.
Mila yang ku kenal memang sangat sibuk, ia tak punya banyak waktu ketika bel pulang sekolah dibunyikan.
ia langsung berlari, karena terburu-buru. ada sesuatu hal yang amat penting sehingga ia harus berlari dan terus berlari, ia tak mau telat, ia harus tepat waktu.

Mila akan merasa bersalah jika ia sampai terlambat menjemput anak semata wayangnya, ia takkan tega membiarkan anaknya menunggu terlalu lama. dialah Yuli, anak yang Mila asuh sejak ia duduk di kelas dua SMP. kabar yang beredar di masyarakat mengatakan, bahwa Mila melahirkan Yuli tanpa sosok seorang Ayah.

"Maaamaaa...." kata Yuli menyapa Mila yang baru datang
"Sayaang, maaf ya mama telaat" Mila memeluk Yuli dengan perasaan bahagia
"Maaf ya Bu agak telat" Mila mengucapkan maaf sambil membungkukan badannya
"Gak papa Bu Mila, iya kan Yul" Guru itu mengusap lembut rambut Yuli
"Maaaaa pulang yuk, Yuli lapel" ajak Yuli dengan tatapan polosnya
"Iya sayaaangg, nanti mama masakin masakan yang spesial"
"Acciiikkk..Yuli mau ma..Yuli mauuu" teriak Yuli kegirangan
"Ya udah sebelum pulang, bilang apa sama Bu Guru"
"Telima kaciih Bu Guyu"
"Sama-sama sayang" Guru itu mengusap lembut kepala Yuli
"Waahh Anak mama tambah pinter" Puji Mila

Seusai berpamitan kepada Guru TK di tempat Yuli mengajar, Mila langsung mengandeng tangan Yuli untuk segera membawanya pulang kerumah, lalu menyiapkan makan malam untuk keduanya.
Mila hanya tinggal berdua dengan Yuli, Mila adalah anak yang mandiri jadi semua masalah bisa ia atasi tanpa bantuan kedua orang tuannya.

Mila...Milaa...kamu itu hebat ya, di usiamu yang masih muda kamu sudah harus menjadi seorang Ibu, Ibu dari seorang anak perempuan bernama Yuli, kalau aku ada diposisimu apa aku juga sanggup melakukannya?

Saat siswi lain, seusiamu sibuk pacaran, belanja kesana kemari, liburan, hangout sama temen, beli ini lah, itulah, tapi kamu beda Mil, kamu gak seperti mereka, kamu punya pikiran dewasa, mandiri, bertanggung jawab lalu ditambah kamu harus mengurus seorang anak.

Aku salut sama kamu Mil, kamu gak pernah mengeluh dengan kehidupanmu, malahan kamu kayaknya
menikmatinya, menikmati menjadi seorang Ibu di usia muda, You are most Beautiful women.

Masih segar dalam ingatanku saat kamu datang ke tempat kerjaku dengan seorang anak kecil yang memanggilmu dengan sebutan Ibu. aku kenal kamu udah lama Mil, tapi baru kali ini aku terkejut akan apa yang aku lihat didepan mataku.

"Ka Toonniee...bisa minta waktunnya sebentar gak?" Mila menarik lengan bajuku dari belakang
"Ehhh Mila, kenapa Mil" tanyaku sambil membereskan alat-alat lukisku
"Kaka biasa mengajari gambar untuk anak-anak gak?" tanya Mila penuh harap
"Emmm belum pernah sih emang kenapa Mil?" sahutku ringan
"Bisa tolong ajari anaku menggambar?" Mila tersenyum padaku
"Anaak???" Aku terdiaam dalam tatapan penuh kebimbangan
"Sejak kapan kamu punyaaa Annn....." Aku tidak melanjutkan ucapanku

Tatapan mataku kini kuarahkan pada seorang anak yang mungkin baru berusia sekitar 4 tahunan, anak ini terlihat sangat lucu, imut nan menggemaskan, jadi ini anak Mila? benarkah ini anak Mila tapi sejak kapan Mila punya anak, bukankah dia masih berstatus pelajar.

"Nama kamu siapa de?" tanya ku sambil berjongkok didepan anak tersebut
"Yuli Ommmm" ucap Yuli malu-malu
"Suka menggambar ya" tanyaku lagi
"Cukaaa banget Om" wajah Yuli memerah

Dari hari ke hari setelah perkenalan tersebut, aku makin akrab dan makin dekat dengan mereka, baik itu Mila ataupun Yuli, saking akrabnya aku pun jadi tak sungkan untuk menjemput Yuli dari TK tempat Yuli menimba ilmu, aku pikir dengan begitu beban Mila jadi sedikit berkurang, aku tahu Mila pasti sedang repot-repotnya ikut les ini itu demi berjuang menghapdapi UN bulan depan.
sambil menunggu kepulangan Mila, aku dan Yuli biasa menghabiskan waktu dengan banyak corat-caret dibuku gambar, kebetulan aku punya sedikit keahlian menggambar, jadi bisa sedikit mengajari Yuli teknik-teknik menggambar yang baik dan benar.
hariku lumayan asiik sejak kedatangan Yuli, aku jadi paham bagaimana repotnya mengurus anak.

"Kaaaa... maaf ya aku pulang telat lagi" ucap Mila yang baru pulang dari sekolah
"Gak papa kok Mil, kamu gak pulang juga gak papa, biar Yuli buat aku aja hahahhaha" Aku tertawa renyah
"Huuhhh enak aja, gak boleh laah ka" gerutu Yuli
"Haaiii sayaaang, lagi apa nih" sapa Mila kepada Yuli
"Lagi gambal mama sama Uli " sahut Yuli dengan lugunya
"Coba sini mama lihat" Mila mengambil buku gambar milik Yuli

Mendadak Mila terdiam saat memandangi gambar tangan Yuli, Yuli menggambar dua orang yang sedang bergandengan tangan, yang satu lebih tinggi dari yang lain, dibelakang gambar dua orang tersebut ada sebuah rumah mungil yang dihiasi dengan banyak bunga matahari.
dibagian atas gambar orang, yuli menuliskan kata-kata yang membuat Mila hampir meneteskan air mata
'Aku sayang Ibu, Aku ingin sama Ibu selamanya' Mila terdiam cukup lama saat memperhatikan tulisan itu.

"Sampai kapan kamu akan menutupi kebenaran ini Mil" tanyaku saat Yuli tidur terlelap dipangkuan Mila
"Maksud kaka kebenaran tentang apa ya?"
"Tentang Yuli Mil, aku tahu Yuli bukanlah anak kandungmu" kataku dengan sopan
"Jadi kamu sudah tau ka"
"Iya Mil, aku tahu meski kamu gak cerita"
"Ohhhh...." Mila terdiam sejenak
"Kamu tahu apa yang mereka bicarakan dibelakangmu?"
"Aku tahu ka, aku tahu...tapi untuk saat ini biarlah ini jadi rahasiaku" Mila tertunduk lesu
"Sabar ya Mil, aku akan selalu mendukungmu" aku menggenggam erat tangan Mila
"Makasih ka...." Mila tersenyum

Mila pun akhirnya mau terbuka denganku, ia menceritakan kejadian 4 tahun silam, kejadian yang mempertemukan dirinya dengan Yuli, saat itu matahari tengah berada diatas ubun-ubun, Mila yang telah menghabiskan tegukan terakhir itu berniat membuang sampah plastik dari bungkus es yang ia minum.
saat Mila mendekati tempat sampah, tiba-tiba dia mendengar suara tangisan seorang bayi.
penasaran dengan hal itu Mila pun mencari tahu darimana tangisan tersebut berasal, sampai akhirnya dia menemukan seorang bayi yang tebungkus tas agak besar berwarna coklat.

"Anak ini manis sekali, kasihan dia disini, aku akan membawanya pulang kerumah" Mila meneteskan airmata

Mila yang iba akhirnya membawa pulang anak tersebut, ia memberikan nama Yuli karena ia menemukan bayi itu dibulan Juni 4 tahun silam, lagipula mengasuh seorang anak itu menyenangkan, kata Mila mengakhiri ceritanya.



Hari Ibu

Hari ini adalah hari Ibu, dimana seluruh Ibu diwajibkan untuk datang ke TK Alifah, TK dimana Yuli belajar selama setahun ini.
acara penghormatan kepada Ibu akan segera dimulai tapi Mila belum kelihatan juga, kemana nih anak, apa jangan-jangan dia lupa? aaahhh kayaknya itu gak mungkin deh, coba aku telpon.
*nomer yang anda tuju sedang sibuk tuuutttt....tutttttttttt..tuuttttttttt*
Gila si Mila mana nomernya sibuk lagi, oke Ton fokus, fokuss, masih ada cara kedua. aku kabari dia lewat
lewat aplikasi chat Line.

"Omm...mamaaa mana, mamaa mana" Yuli menarik-narik lengan bajuku dengan ekspresi cemas
"Bentar ya dek, ini Om lagi coba ngubungin" aku mencoba menenangkan Yuli yang mulai merengek

*Klunggg...pesan masuk lewat Line ( Mila )*
Lgi dijalan, bentar lagi
nyampe, tunggu sebentar ya Ka!

7 menit kemudian Mila sampai di tempat kami, ia berlari dengan nafas yang hampir habis, dia tahu dia hampir saja telat, ketika nama Yuli dipanggil, Mila langsung berjalan menuju panggung lalu dia duduk di kursi yang ditata berjejer lima bersama Ibu-Ibu lainnya, Mila kelihatan mencolok ya, mungkin itu karena usianya yang terlalu muda untuk jadi seorang Ibu.

Mila sangat cantik, dia pasti sudah mempersiapkan ini untuk Yuli, karena dia tahu hari ini adalah hari spesial, hari ini dimana semua Ibu akan diberikan penghormatan oleh anak mereka tak terkecuali Mila yang mendapatkan penghormatan dari Yuli, anak yang Mila asuh selama ini.

Mila pantas mendapatkan baktimu nak, hormatilah dia selayaknya Ibu kandungmu, dia menyayangimu melebihi dirinya sendiri, Mila adalah bidadari surga yang Tuhan turunkan untukmu nak.
kamu beruntung nak, kamu mendapatkan Ibu terbaik di dunia ini meski kamu tidak lahir dari rahimnya.

Rasa haru ini mengalir begitu saja saat Yuli menyematkan sebuah bunga cantik ditelinga Mila, lalu sisa bunga tersebut Yuli letakan di kedua tangan Mila, Mila yang tak dapat menahan haru akhirnya menangis juga,
bukan tangisan kesedihan tapi tangisan kebahagian dari ketulusan seorang Ibu.

Puncak dari acara tersebut adalah para anak-anak yang berada diatas panggung, bersujud di kaki Ibu mereka masing-masing, Yuli pun tak ketinggalan melakukan hal yang sama, arti dalam persujudan ini adalah rasa terimakasih dari seorang anak kepada Ibunya.

" I LOVE YOU MAAA" ucap Yuli dengan tulus ketika ia dibopong oleh Mila selesai acara persujudan
"I LOVE YOU TOO......MAMA SAYAAANG BANGET SAMA KAMU" Mila memeluk tubuh mungil Yuli

"Mila pantas untuk itu, dia adalah Ibu terbaik di dunia, dialah wanita tercantik yang pernah ku temui, Mila Veroni, THE MOST BEAUTIFUL WOMAN!!.

"Mila memang tidak begitu cantik, namun hatinya lah yang membuat dia menjadi wanita yang teramat cantik"

"kecantikan yang hakiki adalah kecantikan yang berasal dari cahaya hati, bukan dari wajah atau fisik"

Kedewasaan seseorang bukanlah dilihat dari faktor usia, namun dari sikap dan perilakunya, Mila mampu membuktikan itu, dia adalah contoh wanita belia dengan pemikiran dewasa yang sesungguhnya.

“Tua itu pasti, dewasa itu pilihan.”



By : Tonie Hida

************TAMAT*************

Terima kasih sudah membaca sampai akhir.........
0 Komentar untuk "Cerpen Unik : My Beautiful Woman"

Back To Top