Tonie Hida. Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Blog Archive

Cari Blog Ini

Pages

Pengikut

About

Cerpen Unik : Superhero Indonesia 2015 : ‎CAPTAIN NURSUHARDI SIRMAZ

Minimnya jagoan super di indonesia ( untuk sekarang ini loh ya, kalau jaman gue kecil sih bejibun) , mau nggak mau mendorong naluri keheroan gue ( ceileh ), buat nyiptain satu spesies superhero di tahun 2015. Siapakah dia? Oke, langsung aja dinikmat dengan membaca ceritanya dibawah ini, sembari nunggu gambar superheronya, nih gue kasih foto dibalik topengnya dulu hehehee.... Bang Nursuhadi Sirmaz :).

Cekicrooooooooooooot ........... !!!




Perkiraan kostumnya







Oleh : ‪#‎Tonie_Hida‬

Berondongan peluru tajam tak menyurutkan langkah Captain Nursahadi Sirmaz untuk tetap melangkah maju, menembus pertahanan lawan. Berbekal tameng wajan, bambu rotan, dan seperangkat alat dapur lainnya. Captain Nursahadi alias Captain Nur, berlari sekencang superhero 'Flash' sembari meneriakan yel-yel unik favoritnya.

"Chebook... Chebook haha... hahaha!" Aura ketampanan Captain Nur, langsung meningkat drastis. Menyilaukan mata setiap musuh yang melihatnya, memberikan kesempatan emas bagi sang captain untuk melancarkan serangan full combo.

Buaak! Buaakk! Hantaman rotan maut Captain Nur, berhasil merobohkan pertahanan lawan, menyisakan sedikit pasukan di lapis terakhir. Tinggal beberapa langkah lagi ia akan berhadapan dengan big bos Tuan Jendral, selaku pemegang kekuasaan pihak penjajah.

"Hah, babaa... bagaimana bisa? Ini sungguh mustahil," seru komandan Bret Pot ketakutan, baginya, Captain Nur sudah seperti Singa yang lepas dari kandangnya. Buas dan liar.

"Cih, hebat juga nih orang. Biarpun badanya bulet tapi gerakanya lincah sekali, ya!" Tuan Jendral manggut-manggut. Tanpa pikir panjang lagi, Sang Tuan Jendral segera memerintahkan kedua penjaganya untuk membuka pintu gerbang kematian, sebuah raksasa yang di dalamnya terdapat mahluk buas berukuran raksasa pula. Menurut rumor yang beredar, mahluk tersebut mampu menyemburkan api, layaknya naga.

"Penjaga! BUKA GEERBANGNYAA... " teriak Tuan Jenderal keras, mengalihkan semua pandangan ke arahnya, lebih spesifik lagi ke arah pintu gerbang yang ditarik paksa.

Kreeeek! Pintu dibuka, degup jantung setiap manusia di sekitarnya, berdetak tak berirama.

Jedduaaarr! letupan petir yang disambut guyuran air hujan, seolah menjadi pertanda kemunculan sang monster legenda. Membelalakan puluhan pasang mata yang melihatnya.
Sesosok mahluk raksasa yang berbulu lebat, bermuka singa, keluar dari tempat persembunyiannya. Ia terlihat sangat tidak bersahabat dan ganas.

Glek! para tentara yang terpana akan kengerian sang monster, hanya bisa menelan ludah mentah-mentah. Mereka terlalu takut untuk bersuara, padahal mulut mereka tengah mengangga lebar.
"Huahahahaha... Hahahaha!" Tuan Jendral tertawa terbahak-bahak, ia sangat yakin akan kemampuan monsternya yang maha dahsyat itu.

***


Sebagai seorang jagoan yang sangat keren dan suka menabung, Captain Nur melangkahkan kakinya dengan mantap nan penuh keyakinan, meski nyawanya tengah terancam. Dibawah tetesan hujan yang semakin deras, Captain Nur berlari ke arah sang monster, mengikuti insting jagoanya.

"Zoaaaaarr!" Nafas api milik sang monster langsung menyambut hangat kedatangan Captain Nur. Kalau saja tameng supernya made in cinax, pasti sudah meleleh, untung saja tameng wajannya made in empu panuan. Jadi tameng tersebut kokoh, awet, dan tahan panas.

"Berpikir Nur, beerpiikiiir!" Captain Nur berusaha memutar otaknya, mencari celah agar bisa menyerang secara telak, dengan sedikit resiko. "Aha, aku tahu" sambung Captain Nur senang, saat sebuah ide segar melintas di hadapan.

"Zoaaar... Zoaaar!!" Semburan api sang monster buas, semakin lama, semakin membesar. Nyaris saja membuat pertahanan Captain Nur, terkoyakan. Ia masih kekeuh dengan pendirianya, bertahan dulu, menyerang kemudian.

"Siaaal! Paanas banget nih!" keluh Captain Nur, saat tubuhnya sudah mulai mengucurkan banyak air keringat. "Tahan sebentar lagi, aku pasti kuat!" Captain Nur mencoba menyemangati dirinya sendiri. "Doroong... dorooong!" seru Captain Nur sembari mendorong tameng wajannya kuat-kuat, ia berpikir dengan begitu, mungkin ia bisa sedikit lebih mendekat ke tubuh lawan. Lawan yang ukuran tubuhnya tak sebanding dengan Captain Nur. Besar sekali.

Menyadari dirinya sedang terancam, sang monsterpun segera mengambil ancang seraya menendang tubuh Captain Nur jauh-jauh, *duaaak* Captain Nur terpental sejauh empat puluh meter dan mendarat dengan kasar di permukaan tanah, *sraaakk*.

"WUAHAHAHA! MAMPUSLAH KAU, WAHAI CAPTAIN TENGIK!" Teriak Tuan Jendral puas.

"Belum, aku belum selesai!" Captain Nur mencoba bangkit dengan sisa-sisa tenaga, "Hehehe" Captain Nur terkekeh, seraya dipasangnya kuda-kuda terlarang sebagai jurus terakhirnya.

"Huahahaha!" Tuan Jendral masih tertawa dengan sinisnya, memandang Captain Nur sebelah mata. Sementara itu Captain Nur mulai merapalkan mantra pembuka jalan 'chi' -nya. Memusatkan segenap kekuatannya ke kedua telapak tangan. Namun, belum sempat ia selesaikan ritualnya, sang monster keburu menyerang Captain Nur secara membabi buta, tubuh sang captain dicabik, digigit, dikoyak, lalu disembur dengan api yang luar biasa panas. Sang monster mengulangi adegan tersebut sebanyak sepuluh kali. Meninggalkan banyak bekas luka di tubuh Captain Nur.

Sang Captaim yang perkasa, kini tergeletak tak berdaya, "Aaakuu bebe..luum see.. le... sai, bo... dooh" gumam Captain Nur terbata-bata seraya mencoba bangkit dari keterpurukanya. Ia tak sudi jika harus kalah oleh penjajah, dengan menahan rasa sakit yang luar biasa, Captain Nur bangkit kembali dari rasa keterpurukannya. Ia teriakan yel-yel kesukaanya sembari mengepalkan tangan layaknya Son Goku yang akan berubah menjadi super saiyan pertama.

"Chebok! Chebok haha.. hahahaha!" Aura magis di dalam diri Captain Nur bangkit seketika, di sekitaran tubuhnya kini tampak cahaya biru yang berkilauan, lancip di setiap sisinya."AKUU TAKKAN KALAAH, BODOOH!" teriak Captain Nur lantang, dengan kekuatan barunya Captain nur memulai atraksi luar biasanya. Ia bergerak kesana-kemari dengan gerakan super cepatnya, membuat para tentara, komandan, Tuan Jendral, dan sang monster kelabakan. Pasalnya Captain Nur bergerak seperti hantu : cepat, hebat dan tak terlihat.

"Aaa.. paaa? Ba... baa.. gai.. maanaa, muungkin?" Tuan Jendral mulai panik akan kekuatan Captain Nur, yang tak terduga. Para tentara dan monsternya dipukul mundur secara merata.

"JURUUS NAGAA PEMECAH... PUURNAMAA!" koar Captain Nur seraya mengacungkan tangan kananya ke depan, mempraktekan jurus terlarang yang sempat tertunda. Siap menghantarkan para musuhnya, ke tempat peristirahatan terakhir ( kuburan ). "HIAAATT!" pekik Captain Nur saat melancarkan pukulan dahsyatnya.
 

Bruaaakk! hanya dalam kurun waktu sebentar, para musuh terpental, terkena badai tornado yang diciptakan oleh tangan sakti, Captain Nur.

"Larilah Tuan Jendraal! Lariilaah," gumam Captain Nur seraya menyipitkan mata, ia memang sengaja mempermainkan mangsa terakhirnya, sang big bos, Tuan Jendral. Penguasa jahanam.

"Tidaaak!" Tuan Jendral mencoba melarikan diri, namun niatnya terhalang oleh kecepatan kilat , Captain Nur, yang tahu-tahu sudah ada di depan mata . Menyeringai tajam ke arah Tuan Jendral.

"Kau harus menebus semua dosamu, pada orang-orang yang telah kau bunuh, pada warga yang tidak berdosa, dan pada negara yang telah kau kotori, BAAAJINGGAN!" seru Captain Nur bersunggut-sunggut. Tangganya sudah terlalu gatal untuk segera memukulkan tinjunya, ke wajah sang biadab. Penindasan yang bercokol selama sepuluh tahun ini, harus segera diakhiri. Demi terciptanya keamanan dan ketentraman para warga. Dimana seluruh penduduk kota telah memasrahkan semua beban keadilan di pundak Captain Nur. Seorang jagoan hebat, hasil ujicoba Profesor Tonie Hida.

"Jangan bunuh aku, jangaan bunuuh aku!" pinta Tuan Jendral seraya memeluk kaki kiri Captain Nur.

"Berdirilah, aku benci seorang penjilaat!" Baru saja Captain Nur hendak mengampuni, Eh, ternyata hanya sandiwara belaka. Ia tikam perut Captain Nur dengan mimik tak berdosa, *craass* darah segar mengucur deras dari perut sang captain. Membuatnya sempoyongan, seraya ambruk ke tanah.

"Huahahahaha... Huahahahaha!" Tuan Jendral tertawa dengan suara lantang, ia merasa senang telah membuat sang jagoan terkapar. "DASAAR MANUSIA GOBLOG, MANUSIA BERJIWA LEMAH SEPERTIMU SEBAIKNYA MATI SAJA HUAHAHAHA!" olok Tuan Jendral kepada Captain Nur.

"Hehee maaf, tapi kurasa kaulah yang akan mati, BAAAJINGGAAAN!" Captain Nur tersenyum sembari menunjuk mantap, ke arah sebuah benda yang tengah melaju cepat, menuju posisi Sang Tuan jendral, *craashh* tameng wajan yang berputar secara vertikal, menghantam tenggorokan sang penguasa angkuh, membelah syaraf dan tulang belulangnya, memisahkan sang ruh dari dalam tubuhnya.

Dengan demikian, era kelam masa penjajahan telah menemui akhirnya, berganti dari gelap menjadi terang. Mengukir sebuah senyuman diwajah manusia yang telah lama rindu akan kedamaian.

Dua tahun setelah era kedamaian, Captain Nur memutuskan untuk kembali ke desanya, melepas jubah perangnya dan memilih menjadi warga sipil biasa. Captain Nur, Captain Nursuhadi Sirmaz.








TAMAT
2 Komentar untuk "Cerpen Unik : Superhero Indonesia 2015 : ‎CAPTAIN NURSUHARDI SIRMAZ"

Back To Top