Tonie Hida. Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Blog Archive

Cari Blog Ini

Pages

Pengikut

About

Cerpen Unik : DETIK TERAKHIR



Oleh@Tonie Hida


Menjadi seorang bintang muda, bukanlah perkara mudah bagi Amalia, aktris pendatang baru yang akhir-akhir ini menjadi topik pembicaraan di media cetak, maupun media elektronik.
Namanya melejit setinggi langit, berkat peran apiknya sebagai Srikandi di film kolosal 'TARUNG BUMI' garapan sutradara handal Tonie hida.

Belum genap enam bulan, ia cicipi nikmatnya menjadi aktris top papan atas. Eh, tahu-tahu kepopuleran sudah tergeser oleh artis baru, yang tenar via youtube. Menjadikan para produser dan sineas muda mengabaikan Amalia, bahkan mereka tak segan membatalkan kontrak yang sudah disepakati sebelumnya, demi mengejar si artis baru.

Dialah Ria eksi, cewek dengan dandanan tomboy yang jago menyanyi dan memainkan gitar akustik. Bermula dari sekedar iseng. Eh, malah videonya membludak dan ditonton jutaan pasang mata manusia. Lebih kerennya lagi, ia bisa meraih top rank teratas, menggantikan posisi aktris muda Noor Amalia . Senang pasti, bangga, tentu.

Merasa bahwa karirnya sedang diujung tanduk, Amaliapun menyusun rencana jahat, agar si artis baru tersebut tersingkirkan.

"Wah, aku gak nyangka banget loh, kalo kamu secantik ini." Puji Amalia kepada Ria di sela-sela pengambilan gambar Ria, untuk sampul majalah remaja.
"Ini Mbak Amal, kan! Amalia yang main jadi Srikandi itu?" Ria yang polos dan lugu nampak begitu gembira dengan kehadiran bintang top tersebut, tanpa sungkan ia langsung meminta tanda tangan eksklusif di gitar kesayanganya, tanpa merasa curiga sedikitpun.
"Aduh makasih, banget ya mbak. Ria seneng deh bisa ketemu mbak disini," sambung Ria seraya mengambil hape seluler disaku bajunya, ia tak ingin melewatkan momen tersebut, untuk sekedar berfoto ria dengan sang idola.

Niatan buruk Amal, mendadak luluh, setelah ia bertemu dan mengobrol langsung dengan Ria. Batinnya membrontak keras akan niat buruknya. Sampai hatikah ia celakai anak manusia tak berdosa, hanya demi keegoisan belaka.
"Ada apa denganku, kenapa aku bisa sebejat itu.. hiks-hiks," Amal meneteskan airmata penyesalan seraya ia buang jauh-jauh niatan itu.
"Ini tidak boleh terjadi!" Sambung Amal sembari meraih hape di dalam tasnya, ia ingin menghubungi para preman yang telah ia sewa, guna mencelakai ria.
Kepanikan Amalia semakin memuncak, tatkala hapenya keburu drop, sesaat sebelum ia menekan tombol panggil.
"Mbak Amal masih disini!" Tanya Ria, usai pemotretran.

*Jeddar!* Pertanyaan sederhana Ria, bak suara geledek di siang bolong. Menyetrum tubuh Amalia dari ujung kepala sampai ke ujung kaki, mengejutkan sekaligus memberikan perasaan kacau yang susah digambarkan.

"Kamu nanti pulangnya bareng aku ya!" Pinta Amalia, ia ingin memastikan Ria aman bersamanya.
"Gak usah mbak, ngerepotin nanti. Lagian Ria kan biasa pulang sendiri!" Gumam Ria sembari tersenyum, menambah sayatan luka di hati Amalia.
"Pulang denganku aja ya, please!" Amalia kembali memohon.
"Gak ah, makasih hehee!" Ria bergegas pergi setelah pamitan pada semua orang, tak terkecuali Amalia yang tengah harap-harap cemas akan nasib Ria.
Benar saja apa yang dikhawatirkan Amalia, para preman yang disewanya benar-benar melakukan aksinya dengan baik.

*Duaaaar!* Kecelakaan fatal tak dapat dihindarkan, membuahkan satu korban jiwa yang langsung dilarikan ke UGD karena cidera parah.

"Mbak Amal, Mbak Amal.. hiks-hiks," ujar Ria berulang-ulang sembari menitikan airmata, ia selamat dari kecelakaan maut, setelah sebelumnya Amalia mendorongnya kuat-kuat, hingga ia terlempar ke trotoar.
"Maafin, Ria ya mbak, maafin Ria!" lanjut Ria yang terus mengutuk diri, Ia merasa amat bersalah atas kejadian yang menimpa Amalia.
"Mbak tunggu di luar saja ya, dokter akan segera memeriksa kondisi pasien." usir sang suster secara halus, selang beberapa menit setelah pasien masuk UGD.
"Baik, sus!" ucap Ria lesu nan penuh kepasrahan ; matanya sembab oleh linangan airmata, yang seperti tiada ujungnya.

***


Jodoh, rizki dan kematian sejatinya adalah kuasa Tuhan. Setelah Amalia berjuang keras selama hampir setengah jam, Akhirnya pun ia meregang nyawa, karena kondisinya yang terlampau parah untuk diobati.
Di detik terakhir sebelum ajal. Amelia mengucapkan kata maaf kepada Ria, meski dengan nada yang terbata-bata. Ia sampaikan kata terakhir tersebut lewat sang dokter yang menanganinya.
"Rii..aa, aa..aakuu.. mintaa... maaaf. Aakuu.. teelaah ber.. niaat buu..ruuk!" ujar Amalia sembari menitikan airmata perpisahan, di detik-detik terakhir.

TAMAT


SUMBER
FB gue 
0 Komentar untuk "Cerpen Unik : DETIK TERAKHIR"

Back To Top